01/12/2020 709 Readers
Sebagaimana diketahui, ePCS atau Electronic Plantation Control System merupakan aplikasi pengelolaan bisnis proses di perkebunan berbasis android smartphone yang sudah diimplemetasikan di beberapa perkebunan kelapa sawit dan karet di Indonesia sejak tahun 2015.
EPCS versi 3.8 ini merupakan modifikasi dari versi sebelumnya untuk absensi kehadiran dan semua kegiatan karyawan di lapangan. Mulai akhir 2019 tim IT dari eKomoditi Solutions Indonesia berhasil mengintegrasikan absensi kehadiran menggunakan iris scannner untuk menggantikan scan barcode.
Sebagai sebuah Software as a Services perkebunan, ePCS telah menjadi solusi penting dalam mengatasi permasalahan business process perkebunan kelapa sawit yang dikenal sangat rumit dan kompleks, diantaranya absensi karyawan, penugasan di lapangan, taksasi dan proses panen, transportasi (vehicle), mill dan lain-lain.
Kompleksitas business process perkebunan kelapa sawit selama ini diakui menjadi kendala signifikan untuk memenuhi prinsip sustainaility dan treacebility sehingga memunculkan masalah baru yang lebih besar, yakni ditolaknya produk CPO Indonesia oleh Uni Eropa.
Untuk mengatasi tantangan yang disajikan oleh metode keterlacakan saat ini, eKomoditi mengembangkan aplikasi software secara digital bernama Electronic Plantation Control System (ePCS). Melalui ePCS akan diketahui asal geografis buah kelapa sawit, termasuk identitas petani dan legalitas kebun, sehingga sangat meningkatkan keterlacakan (traceability) dalam rantai pasokan global, karena semua dicatat secara digital dan transparan menggunakan perangkat cerdas ePCS.
Dalam wawancara dengan The Palm Scribe beberapa waktu lalu, Ferron Haryanto, selaku CEO eKomoditi Solutions Indonesia mengatakan teknologi ini dapat melacak kemana saja buah kelapa sawit didistribusikan dari perkebunan sampai dengan restoran yang menggunakannya.
Ferron juga menambahkan bahwa dengan penggunaan aplikasi digital ini, maka umur perkebunan bisa lebih lama, sementara lahan yang digunakan bisa lebih sedikit karena effisiensi dan produktivitas yang lebih tinggi,
Keunggulan Otentikasi Biometrik Iris Scanning
Sistem otentikasi biometrik iris pada mata manusia telah digunakan di banyak negara untuk mengidentifikasi jutaan orang di seluruh dunia. Dibanding modalitas biometrik lainnya seperti sidik jari, vena jari, vena telapak tangan, raut wajah, dan retina, biometrik iris paling dapat diandalkan, karena mudah digunakan dan sulit dipalsukan.
Otentikasi menggunakan iris scanning adalah teknik pengenalan pola matematis yang kompleks untuk mengidentifikasi gambar video iris mata tiap-tiap individu, baik tunggal ataupun keduanya.
Karakteristik iris mata secara signifikan memiliki keunikan tersendiri dan dapat dikenali dari kejauhan. Itulah mengapa sulit untuk dipalsukan dibandingkan modalitas biometrik lainnya.
Selain mudah digunakan, secara teknis beberapa keuntungan menggunakan sistem otentikasi biometrik iris adalah sebagai berikut :
Accuracy, otentikasi iris scanning sesuai dengan pola matematis kompleks iris yang secara signifikan memiliki keunikan pada tiap individu. Sebuah studi komprehensif tentang otentikasi biometrik menemukan bahwa tingkat kesalahan otentikasi biometrik iris hanya 1,8% yang merupakan angka terendah dibanding metode otentikasi biometrik lainnya.
Scalability, otentikasi biometrik iris sangat scalable untuk berbagai ukuran proyek. Teknologi ini juga telah digunakan di banyak proyek dan gateway, seperti layanan kesehatan dan rumah sakit, ID nasional, kantor imigrasi dan perbatasan antar negara, lembaga keuangan, serta beberapa proyek startegis lainnya.
Stable, pola matematis iris pada tiap-tiap individu akan tetap sama sepanjang hidupnya karena dilindungi oleh proses biologis alami tubuh.
Liveness Detection, otentikasi biometrik iris bekerja berdasarakan pergerakan biologis iris tersebut. Artinya, jika subjek tidak sadar atau sudah meninggal dunia maka otentikasi akan gagal.
Highly Secured, iris sangat sulit dipalsukan karena keunikan polanya. Hasilnya, ini menjamin tingkat keamanan maksimal (highly secured) dan menjadi sistem otentikasi biometrik yang paling andal.
Randomness, pola iris memiliki tingkat keacakan yang tinggi yang memungkinkan variabilitas sebesar 244 derajat kebebasan dan entropi sebesar 3,2 bit per milimeter persegi. Dalam kedua kasus, keunikan ditentukan oleh kompleksitas kombinatorial. Jadi, identifikasi tetap lebih cepat dan lebih aman.
Tractable, pengambilan keputusan dan pengodean dapat dilakukan dalam otentikasi iris karena analisis gambar dan waktu pengodean pemindai hanya 30 milidetik, indeks keresidasan biasanya 6 hingga 8.
Faster Matching, jika individu sudah terdaftar dalam sistem biometrik, maka otentikasi biometrik iris bisa menjadi cara otentikasi yang lebih cepat daripada yang lain karena derajat kebebasannya yang lebih tinggi dan waktu penyandian yang lebih cepat.
Keberhasilan eKomoditi Solutions Indonesia dalam mensikronisasi ePCS dengan biometric iris scanning, mendapat sambutan yang baik dari dalam maupun luar negeri. EPCS versi 3.8 yang dilengkapi dengan iris scanner rencananya diimplementasikan untuk project akhir tahun 2019 ini.