23/11/2020 510 Readers
Direktur Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) M. Abdul Ghani, menjelaskan PSR ini dilatarbelakangi oleh permasalahan tanaman yang tidak produktif di perkebunan sawit rakyat.
Melalui PSR atau Program Replanting Sawit diharapkan dapat meningkatkan produksi kelapa sawit dan memberikan hasil yang optimal sehingga kesejahteraan petani plasma meningkat, di samping juga untuk menjaga kesinambungan pasokan bahan baku ke Pabrik Kelapa Sawit PTPN Group.
�Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) ini, PTPN Group mengharapkan produksi kebun kelapa sawit dapat meningkat sejalan dengan rencana peremajaan kebun kelapa sawit milik anak perusahaan PTPN I hingga PTPN XIV seluas 223,719,71 hektar,� kata Ghani.
Lanjutnya, BUMN Untuk Sawit Rakyat ditandai dengan tanam perdana peremajaan kebun kelapa sawit plasma PTPN V sebagai anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara di Kabupaten Rokan Hulu � Riau.
Kemudian, PTPN V akan melakukan peremajaan kebun kelapa sawit plasma seluas � 18.250 Ha, yang tersebar di 5 (lima) kabupaten di Provinsi Riau.
Sebagai anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), fokus peremajaan sawit rakyat di samping untuk menyejahterakan petani plasma juga untuk menjaga kesinambungan pasokan bahan baku ke PKS, di mana hampir 50 persen pasokan tandan buah segar (TBS) ke pabrik kelapa sawit (PKS) PTPN V berasal dari plasma dan pihak ke-III.
�Sebagai dukungan perusahaan dalam percepatan program PSR, PTPN V sebagai anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) telah melakukan kerja sama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS Medan) dalam penyediaan +/- 1,5 juta bibit kelapa sawit,� ujarnya.
Direktur PTPN V Jatmiko menambahkan manfaat dari Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) adalah memberdayakan petani di mana secara pendapatan petani plasma akan memperoleh tambahan pendapatan, sekaligus meningkatkan kualitas dan memperkuat manajemen yang hasilnya akan berdampak kepada perekonomian masyarakat.
�Peremajaan sawit plasma PTPN V menyentuh angka 20 persen dari total areal sawit seluas 56.665 hektar.� Hingga 2023 mendatang, PTPN V menargetkan melakukan program peremajaan sawit plasma hingga 18.250 hektare yang menyebar di lima kabupaten di Riau.� Jika program itu tercapai, maka 40 persen sawit plasma PTPN V telah diremajakan,� jelas Jatmiko.
Demikian Holding Perkebunan Nusantara mendukung penuh program percepatan peremajaan sawit rakyat yang dilaksanakan PT Perkebunan Nusantara V.
�Dukungan itu ditandai dengan kehadiran Wakil Direktur Utama, Denaldy Mulino Mauna pada program peremajaan sawit di kebun PTPN V Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, Provinsi Riau yang telah dilaksanakan pada Agustus lalu,� pungkas Jatmiko.