01/12/2020 605 Readers
Sebagai perbandingan, realisasi produksi CPO SSMS di sepanjang tahun 2019 lalu mencapai 435.940 ton. Dengan demikian, hitungan Kontan.co.id, SSMS mengejar pertumbuhan produksi sekitar 37,85% pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Sawit Sumbermas Sarana Swasti Kartikaningtyas mengatakan, SSMS berupaya untuk selalu konsisten dalam melaksanakan perawatan dan juga pemupukan tanaman. Tentunya, semua kegiatan operasional dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Buah dari upaya tersebut sudah terlihat di enam bulan pertama tahun ini. Berdasarkan data internal perusahaan, realisasi produksi CPO SSMS mencapai 215.072 ton di semester pertama tahun ini. Angka tersebut naik 11,19% bila dibandingkan dengan realisasi produksi CPO SSMS pada semester I 2019 lalu yang mencapai 193.417 ton.
Harapannya, upaya perawatan dan pemupukan yang terus dilakukan dapat membuahkan hasil serupa atau lebih baik sampai tutup tahun. Apalagi, masih ada peluang yang masih bisa didapat dari musim panen di semester kedua tahun ini.
“Memang pertengahan kuartal II sampai awal kuartal empat itu biasanya produksi mengalami tren peningkatan (peak season panen), sehingga kami sangat menjaga kinerja kami supaya tidak kehilangan momentum,” kata Swasti kepada Kontan.co.id, Kamis (8/10).
Nantinya, CPO yang dihasilkan akan dijual seluruhnya kepada pihak berelasi, yakni PT Citra Borneo Utama selaku sister company SSMS di sepanjang semester kedua ini. Langkah ini dinilai dapat memberi dua manfaat.
Pertama, penjualan ke sister company memberi jaminan bahwa CPO produksi bisa terserap dengan baik. Kedua, cara ini juga dinilai membantu upaya perusahaan untuk mengintegrasikan bisnis sawit dari hulu ke hilir dengan pihak berelasi.
Sejauh ini, SSMS belum membeberkan target penjualan yang ingin dikejar hingga akhir tahun. Meski begitu, perusahaan berharap dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan, mengingat bahwa tren harga CPO pada tahun lalu, mengingat bahwa tren harga CPO cenderung baik belakangan.
Pada periode Juli 2020 lalu saja misalnya, harga referensi produk CPO tercatat sebesar US$ 622,47 per ton, naik sekitar 9,41% dibanding harga referensi CPO Juni yang mencapai US$ 568,94 per ton.
“Melihat tren harga CPO yang sejauh ini cukup bagus, kami berharap (tren harga yang baik) masih bisa berlanjut sampai akhir tahun,” kata Swasti.
Di samping mengejar target produksi CPO, SSMS juga mengejar target produks kernel sebanyak 111.878 ton dan minyak inti sawit alias palm kernel oil (PKO) sebanyak 22.554 ton.
Sampai September 2020 lalu, realisasi produksi CPO SSMS telah mencapai 319.533 ton. Berikutnya, realisasi produksi kernel SSMS mencapai 61.610 ton, sementara realisasi produksi PKO mencapai 16.541.
Sepanjang Januari-Juni 2020 lalu, SSMS mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,76 triliun di semester I 2020, naik 18,34% dibanding penjualan SSMS pada semester I 2019 yang hanya mencapai Rp 1,49 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan penjualan yang didapat, SSMS berhasil mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 100,61 miliar di semester I 2020. Sebelumnya, SSMS mencatatkan rugi bersih Rp 15,01 miliar pada semester I 2019 lalu.